TERCIDUK SISWA BAYANGAN MADRASAH KETAR KETIR
Dalam kerja kegiatan pendidikan sekarang ini semakin maju dan berkembang serba serbi pendataannya melalui Online, oleh karena itu dengan sistem yang sekarang ini Sekolah/ Madrasah terciduk adanya siswa-siswi hantu (bayangan).
Dari mana semua ini dapat terciduk?
Semua ini adanya Singkronisasi antara EMIS dengan Dukcapil, Verval PD dengan Dukcapil, dan tidak menutup kemungkinan lagi terjadinya singkronisasi antara SIMPATIKA dengan Dukcapil, tidak dapat dipungkiri inilah bentuk dan cara pemerintah pusat mengawasi suatu pendidikan dari jarak jauh. jika Simpatika dengan Dukcapil sudah singkron maka siap-siap bapak ibu kepala Madrasah bingung tujuh keliling, Guru Sertifikasi resah takut dana TPG nya tidak terbayar.
Artikel terkait baca juga CARA MUDAH MENYUSUN KISI-KISI SOAL PASMB
Bapak ibu Kepala Madrasah, bapak ibu OPM, untuk mengantisipasi akan terjadinya terciduk siswa-siswi bayangan alangkah baiknya melakukan pengecekan siswa dengan baik, siswanya yang masih nongkrong di Sekolah lain segera diambil alih, sedangkan siswa sekolah lain nongkrong di sekolah bapak ibu kembalikan kepada sekolah yang berwenang.
Bapak ibu Kepala Madrasah untuk mengantisifasi kekerungan siswa nantinya mulai sejak dini, persiapkan mental bapak ibu Guru untuk mencari siswa-siswi entah bagaimana teknis yang dilakukan agar dapat merekrut siswa-siswi pada Tahun-tahun Ajaran baru berikutnya
Sementara kita semua sudah mengetahui bahwa persaingan dalam merekrut siswa sangat ketat baik antara Pendidikan Negeri dengan Pendidikan Suwasta, bahkan bisa dikatakan Pendidikan Negeri lebih banyak siswa yang didapat setiap tahunnya bila dibandingkan dengan Pendidikan Suwasta. Kenapa demikian?. Adanya perbandingan ini terjadi bukan karena Kegiatan Belajar Mengajarnya, melainkan pendapatan alokasi dana yang didapatkan masing-masing Pendidikan tersebut berbeda, sebut saja pendapatan Alokasi Dana PIP. Bila dibandingkan pendapatan alokasi dana PIP Pendidikan Negeri dengan Suwasta sangat jauh berbeda, kalau di Negeri hampir 100% siswanya dapat sementara di Suwasta hanya 45% siswanya dapat itupun tergantung jumlah siswanya.
Artikel terkait RPP RINDU AKAN TUANNYA
Banyak siswa tentu tidak ada lagi siswa hantu (bayangan) maka Kepala Madrasah tidak pusing dan guru tidak menjadi resah.
" Semoga Bermanfaat "
1 Komentar
Mantap
BalasHapus